Britney Spears, ikon pop dan artis Hollywood terkenal, akhirnya bebas dari konservatorship yang telah mengontrol kehidupannya selama 13 tahun. Konservatorship ini awalnya dipegang oleh ayahnya, Jamie Spears, yang memiliki wewenang penuh atas keputusan-keputusan Britney, termasuk dalam urusan pribadi seperti kesehatan dan keuangan. Bahkan, Britney dibatasi untuk memiliki anak lagi selama masa konservatorship ini, dengan pemasangan IUD (alat kontrasepsi) yang mencegahnya hamil.
“Saya ingin mengeluarkan IUD ini, sehingga saya bisa mulai mencoba memiliki anak lagi,” ungkap Britney dalam sebuah postingan di Instagramnya. Dia juga membagikan foto kaki bayi yang berjinjit dengan caption yang menyentuh, “Saya memikirkan untuk memiliki anak lagi, saya penasaran apakah kali ini seorang perempuan.”
Keputusan untuk mengakhiri konservatorship ini datang setelah Britney berulang kali memohon untuk membebaskannya dari kendali sang ayah, yang mulai mengelola asetnya senilai US$60 juta sejak tahun 2008. Permohonannya sebelumnya selalu ditolak, namun akhirnya dikabulkan pada Jumat (12/11), mengakhiri masa panjang ketidakpastian dan kontrol yang membatasi hidupnya.
Konservatorship ini awalnya didirikan setelah Britney mengalami masalah kesehatan mental yang serius pada saat itu, yang tidak dijelaskan secara terperinci. Selama bertahun-tahun, situasi ini menjadi fokus perhatian publik dan menjadi bagian dari gerakan #FreeBritney yang mendesak pembebasan Britney dari kendali konservatorship yang dianggap berlebihan.
Dengan berakhirnya konservatorship ini, Britney kini berharap untuk mendapatkan kembali kendali atas kehidupannya sendiri, termasuk dalam keputusan pribadi yang melibatkan keinginan untuk memiliki anak lagi.